Kamis, 24 April 2014

Kebutuhan cairan saat anak mengalami diare dan hipovolemia

Diare merupakan salah satu jenis penyakit yang sering dialami anak, bahkan tak jarang pula diare menyebabkan sang anak mengalami kematian. Diare merupakan buang air besar dengan konsistensi lembek atau cair bahkan dapat pula hanya berupa air saja dengan frekuensi yang lebih sering (tiga kali atau lebih) dalam satu hari. Bahkan diare ini dapat menyebabkan sang anak mengalami hipovolemia yaitu kekurangan cairan, dimana diare pada anak dibagi menjadi tiga bagian yaitu diare tanpa hipovolemia, diare dengan hipovolemia ringan-sedang, dan diare dengan hipovolemia berat. 

Pada tahap awal hipovolemia, anak tampak gelisah, lemah dan apatis. Secara umum gejalanya sangat bervariasi, bergantung pada derajat dan jenis hipovolemia, serta penyakit penyebabnya. Sering kali mata berbentuk cekung dengan kulit sekitar yang bewarna gelap. Secara normal, ketika kulit dicubit akan kembali keposisi semula dengan cepat, namun jika anak mengalami hipovolemia pengembalian tersebut berjalan sangat lambat. 

Penanganannya pada diare pun berbeda beda, pada diare tanpa hipovolemia berikan sang anak cairan lebih banyak dari pada biasanya dan ASI tetap diberikan, bahkan berikan ASI lebih lama dan lebih sering. Pemberian oralit pun dianjurkan sebagai pemberian cairan tambahan. Bagi anak yang tidak diberikan ASI, berikan susu yang biasanya dikonsumsi dan tidak lupa pula untuk menambahkan oralit atau cairan rumah tangga lainnya seperti kuah sayur, air matang dll. Berikan air dengan oralit hingga diare berhenti, dan untuk anak berumur diatas 1 tahun berikan oralit 100-200 ml setiap kali diare. 

Pada diare dengan hipovolemia ringan-sedang, jumlah air oralit yang diberikan dalam 3 jam pertama sebanyak 75 ml x berat badan anak. ASI pun tetap harus diberikan, untuk bayi < 6 bulan yang tidak menerima ASI diberikan 100-200 ml air. sedangkan untuk bayi lebih dari 6 bulan tunda pemberian makanan selama 3 jam kecuali ASI dan oralit. Setelah 3 jam periksa kemabli keadaan sang anak. Bila sudah tidak hipovolemia berikan penanganan untuk anak tanpa hipovolemia, dan jika anak masih menderita hipovolemia ringan-sedang berikan penanganan untuk hipovolemia ringan-sedang

Pada keadaan hipovolemia berat, pasien diinfus dengan larutan ringer laktat atau NaCl dengan jumalh 100ml/kgBB. pada bayi < 1 tahun diberikan cairan infus 30ml/kgBB dalam 1 jam dan dilanjuti dengan 70ml/kgBB dalam 5 jam berikut. Pada anak > 1 tahun, berikan cairan infus 30ml/kgBB dalam 30 menit, dilanjutkan dengan 70ml/kgBB dalam 2,5 jam berikut.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar