Jumat, 17 April 2015

1 dari 10 Resep Antibiotik Gagal

Antibiotik sering kali menjadi salah satu jenis obat yang diresepkan untuk berbagai kasus infeksi. Namun hasil penelitian yang dirilis melalui BMJ belum lama ini cukup mengejutkan bahwa 1 dari 10 antibiotik yang diresepkan dinyatakan gagal bahkan kegagalan antibiotik cenderung meningkat. 
Penelitian yang dilakukan dengan menganalisis 14 juta orang yang diperoleh dari 700 pelayanan kesehatan primer ini menunjukkan bahwa kegagalan antibiotik secara keseluruhan meningkat dari 13,9% pada tahun 1991 menjadi 15,4% pada tahun 2012. Antibiotik yang digunakan untuk mengobati bronchitis, pneumonia dan infeksi saluran napas bawah lainnya pun mengalami peningkatan kegagalan hingga 35% sedangkan tingkat kegagalan antibiotik amoksisilin, penisilin dan flukloksasilin masih berada dibawah 20%.
Tingginya angka kegagalan diperkirakan oleh Prof. Craig Currie selaku peneliti erat kaitannya dengan peningkatan peresepan. Sebelumnya pada tahun 2002-2012 diketahui terdapat peningkatan kasus infeksi yang diterapi menggunakan antibiotik berkisar 60-65% dan dalam waktu yang bersamaan mengalami peningkatan kegagalan antibiotik. Prof. Currie “kurangnya penemuan antibiotik baru tentunya makin mengembangkan ketidakefektifan antibiotik yang diberikan pada pelayanan primer. Resistensi antibiotik tak hanya berbahaya bagi pasien rumah sakit saja melainkan pasien pelayanan kesehatan pun memiliki dampak yang berbahaya” terangnya. Meningkatnya kasus resistensi antibiotik pun mulai dirasakan oleh organisasi kesehatan dunia (WHO) yang menyatakan telah mengalami krisis kesehatan masyarakat. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar